Senin, 30 Oktober 2017

Faktor Penyebab Munculnya Aliran Dalam Umat Islam

Pada dasarnya ajaran Islam adalah mempersatukan umat manusia, yang mengajarkan persatuan dan kesatuan,Namun pada kenyataannya justru umat Islam menjadi berpecah-belah dan menjadi aliran-alira, yang antara satu dengan lainnya saling mengklaim yang paling benar. 
Oleh sebab itulah maka dalam pemnahasan ini akan disajikan faktor-faktor dan senab-sebab yang melatarbelakangi tinbulnya masalah tersebut.
Faktor Penyebab munculnya Umat Islam menurut Perbedaan Pemahaman Dalam Ilmu Kalam
1). Faktor dari dalam (intern)
a.  Adanya pemahaman dalam Islam yang berbeda.
Perbedaan ini terdapat dalam hal pemahaman ayat Al Qur’an, sehingga berbeda dalam menafsirkan pula. Mufasir satu menemukan penafsirannya berdasarkan hadist yang shahih, sementara mufasir yang lain penafsiranya belum menemukan hadist yang shahih.
Bahkan ada yang mengeluarkan pendapatnya sendiri atau hanya mengandalkan rasional belaka tanpa merujuk kepada hadist.
b. Adanya pemahaman ayat Al Qur’an yang berbeda.
Para pemimpin aliran pada waktu itu dalam mengambil dalil Al Qur’an beristinbat menurut pemahaman masing-masing.
c.  Adanya penyerapan tentang hadis yang berbeda.
Penyerapan hadist berbeda, ketika para sahabat menerima berita dari para perawinya dari aspek “matan” ada yang disebut hadist riwayah (asli dari Rasul) dan diroyah (redaksinya disusun oleh para sahabat), ada pula yang di pengaruhi oleh hadist (isra’iliyah), yaitu: hadist yang disusun oleh orang-orang yahudi dalam rangka mengacaukan Islam.
d. Adanya kepentingan kelompok atau golongan
Kepentingan kelompok pada umumnya mendominasi sebab timbulnya suatu aliran, sangat jelas, dimana syiah sangat berlebihan dalam mencintai dan memuji Ali bin Abi Thalib, sedangkan khawarij sebagai kelompok yang sebaliknya.
e.  Mengedepankan akal
Dalam hal ini, akal di gunakan setiap keterkaitan dengan kalam sehingga terkesan berlebihan dalam penggunaan akal, seperti aliran Mu’tazilah.
f.  Adanya kepentingan politik
Kepentingan ini bermula ketika ada kekacauan politik pada zaman Ustman bin Affan yang menyebabkan wafatnya beliau. Kepentingan ini bertujuan sebagai  sumber kekuasaan untuk menata kehidupan.
g.  Adanya perbedaan dalam kebudayaan
Orang islam masih mewarisi yang di lakukan oleh bangsa quraisy di masa jahiliyah. Seperti menghalalkan kawin kontrak, yang hal itu sebenarnya sudah di larang sejak zaman Rasulullah. Kemudian muncul lagi pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib oleh aliran Syi’ah.
2). Faktor dari luar (ekstern)
a. Banyak diantara  pemeluk-pemeluk Islam yang  semula beragam Yahudi, Masehi dan lain-lain, setelah fikiran mereka tenang dan sudah memegang teguh Islam , mereka mulai mengingat-ingat ajaran agama mereka yang dulu dan meimasukkannya dalam ajaran Islam.
b. Rasionalisasi ajaran  Islam, terutama golongan  mu’tazilah memusatkan perhatiannya untuk penyiaran agama Islam secara rasional dan membantah alasan-alasan mereka yang memusuhi Islam. Mereka tidak akan bisa menghadapi lawan-lawanya, kalau mereka sendiri tidak mengetahui pendapat-pendapat lawan-lawannya beserta dalil-dalilnya. sehingga kaum muslimin memakai filsafat untuk menghadapi musuh-musuhnya.
c. Para mutakallimin ingin mengimbangi lawan-lawanya yang menggunakan  filsafat, dengan mempelajari logika dan filsafat dari segi ketuhanan.

Di samping penyebab munculnya aliran Umat Islam diatas, secara politik terutama orang Yahudi dan didukung oleh orang-orang Kristen, maka mereka juga menjadi  faktor Penyebab Munculnya Aliran Umat Islam (secara extern )
Faktor Penyebab munculnya Umat Islam karena pengaruh Politik yang sengaja diciptakan oleh orang Yahudi dengan program Zionisnya yang mencitakan Negara Israil Raya. Maka  pada tahun 1773 di Judenstrasse, Frankfurt, Jerman disususnlah Skenario besar. Protokol ini terdiri dari 25 Butir,  yang kemudian dibeberkan dalam Konferensi Zionis I tahun 1897 di Swiss.
Point Penting dari protokol itu adalah menghancurkan umat Islam dengan misi-misi biadab Yahudi. Mereka merealisasikannya kedalam bentuk apapun sehingga umat benar-benar hancur. Firman Allah : 
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. QS, Al Baqorah : 120
Guna mewujudkan misi tersebut dilakukanlah :
 a.      Langkah-langkah 
1). Stigmatisasi Teroris
Pada langkah ini kaum zionis mengkampanyakan ”Teroris” di dunia. Maksud yang sebenarnya adalah umat Islam yang berani mempersoalkan Urusan Negara Barat dan Zinisme. Bukti yang jelas adalah Istilah Teroris hanya distempelkan pada kaum muslimin, tidak pada kaum non muslim.
2). Perang sedunia melawan teroris
Setelah Stigmatisasi Teroris berhasil maka langkah berikutnya mengajak Negara-negara dan bangsa-bangsa didunia untuk memerangi teroris.
3). Merubah Peta Politik Timur Tengah
Jika semua Negara dan bangsa dunia memerangi teroris, secara otomatis Negara dan bangsa yang ada di Timur Tengah akan kacau dan hancur.
Sebab pada kenyataannya mereka adalah umat Islam. Sehingga peta politik yanga ada di Timur Tengah dengan sendirinya berubah.
4). Membiarkan Teroris berperang melawan Muslimin di Timur Tengah
Setelah Peta politik diketahui maka kekuatan yang ada disana dengan sendirinya diketahui pula. Maka Yahudi dan Zionisnya membiarkan Teroris bergolak di Timur Tengah.
5).  Perang dunia melawan Negara Teroris
Apabila Negara yang ada di Timur Tengah semakin tak karuan, pada saatnya nanti akan muncul Negara / kelompok kuat dari kaum muslimin, Maka di saat itulah Yahudi dan Zionisnya mengajak Negara-negara didunia untuk memerangi Negara yang dianggap teroris itu.
6).  Menyambut Kedatangan Dajjal
Di saat kekuatan kaum muslimin hancur dan Negara mayoritas umat Islam tidak berdaya, maka Yahudi dan Zionisnya yang disokong oleh Kaum Kristen dan Negara Barat, maka mereka akan menyambut Kedatangan Pemimpin tunggal mereka yaitu Dajjal.

b.   Upaya-upaya
Yahudi dan Zionisnya tidak akan putus asa untuk menghacurkan umat Islam. Maka mereka berupaya agar skenario yang sudah digariskan berjalan lancar. Upaya-upaya itu :
1). Hiboran
Upaya untuk melancarkan langkah-langkah Yahudi dan Zionisnya, yang sekaligus mencapai cita-citanya, maka sejak dicetuskannya protokol swiss diciptakanlah ”hiburan”.
Hiburan yang mereka upayakan dalam segala hal, dari yang hiburan bersifat fisik atau non fisik, hiburan di dunia nyata atau dunia maya. Mulai dari hiburan untuk anak-anak, remaja atau orang tua. Baik bersifat pribadi atau umum  Sebab menurut mereka dengan hiburan seseorang akan terlena dan bisa melupakan tugas dan tanggung jawab. Jerat hiburan berdampak terjadinya tawuran, dekandensi moral dan free sex Terutama yang menjadi target mereka adalah bisa melupakan urusan dan cita-cita mereka, yaitu mendirikan Negara Israil Raya.
2).  Perlombaan
Upaya lain adalah perlombaan. Baik lomba yang bersifat lokal atau internasional. Sehingga dengan perlombaan akan muncul persaingan. Jika persaingan tersebut tidak sehat akan berdampak pada menghalalkan segala cara untuk menang. Pada akhirnya menjadikan lahpertikaian dan permusuhan yang pada gilirannya terbentuk faksi-faksi di kalangan umat Islam.
Bila demikian maka umat  Islam akan mudah dihancurkan.
3).  Pengacauan
Salah satu upaya Yahudi dan Zionisnya yang paling keji adalah    menciptakan pengacauan secara terselubung.
Upaya tersebut meliputi :
a). Pemikiran
Upaya pengacauan yang dilakukkan kaum Yahudi dengan Zionisnya adalah mengacaukan cara berfikir Umat Islam. Sehingga mestinya berorientasi dunia sebagai perantara dan akhirat sebagai tujuan. Maka diupayakan dengan tanpa disadari berorientasi pada duniawi. Seharusnya berfikir ikhlas berubah pragmatis. Bahkan yang semestinya taat pada aturan agamanya  adalah suatu kemajuan dianggap kolot dan ketinggalan. Malah pengacauan berfikir ditujukan bisa berkilat ke Negara Barat. Baik dalam hal kemajuan atau kebenaran. Sehingga rancu membedakan iformasi, ilmu pengetahuan atau propaganda.
b). Pendidikan
Upaya pengacauan berikutnya masalah pendidikan. Pendidikan umat Islam seharusnya berorientasi mencari ilmu pengetahuan yang semakin mendekatkan diri pada Allah, berubah berorientasi untuk memperoleh ijazah, menaikkan status, mencari kerja atau mengumpulkan harta.
  Wal hasil kekacauan Pendidikan umat Islam sudah mulai bergeser dari tujuan semestinya.  Umat Islam saat ini lebih sibuk mempelajari makhluk dari pada kholiqnya.
c).  Ipoleksosbudkam
Upaya pengacauan Ideologi, Politik, ekonomi, Sosial, Budaya dan Keamanan. Upaya ini lebih strategis karena bisa merangkul peran negara. Apabila suatu negara kacau Ipoleksosbudkam nya maka negara tersebut sudah tidak mempunyai jatidiri, sekaligus bangsanya  tidak mempunyai jatidiri. Maka dengan demikian tidak akan mandiri dan tergantung pada bangsa lain.
Jika suatu negara dan bangsa sudah kehilangan jatidirinya maka umat beragamapun akan kehilangan pegangan, termasuk umat Islam. Bila demikian umat Islam akan rapuh dan mudah hancur.
d). Keyakinan
Pengacauan yang diupayan Yahudi dengan Zionisnya adalah Keyakinan. Keyakinan tersebut meliputi dalam segala hal. Jika manusia sudah kehilangan keyakinannya berarti ia mati. Keyakinan terhadap sesuatu berarti menolak sebaliknya. Manusia tanpa keyakinan akan kehilangan arah. Bagaimana jika suatu negara, bangsa atau umat Islam ? Pada hal keyakinan adalah prasarat dari keimanan.
Begitu urgennya suatu keyakinan maka pengacauan mesti diupayakan.  Sehingga yang semestinya benar diyakini benar maka diupayakan tidak benar. Bahkan yang salahpun bisa diyakini benar.
Upaya tersebut masuk dalam semua hal. Baik informasi, pemikiran, pendidikan,  hiburan,  Ipleksosbudkam dan lain sebagainya. Oleh sebab inilah benteng terhadap upaya ini harus dimulai dari  pengetahuan yang benar, pengenalan jatidiri yang benar. Hal ini semua wajib diawali dari kesadaran pendidikan yang benar dan pemikiran yang benar pula. Pendidikan dan Pemikiran yang benar diawali dari sumber yang benar atau panutan yang benar. Sehingga tidak mudah mengklaim diri nya paling benar atau mudah terpengaruh pada keyakinan lain yang belum tentu benar. Bilka tidak memunculkan faksi-faksi yang saling mengklkaim. Dari sinilah munculnya aliran keagamaan yang sesat menyesatkam.
d). Orientasi Hidup
Upaya pengacauan terhadap orientasi hidup akan menentukan sikap dan prilaku. Apabila orientasi hidup seseorang dunia saja maka segala tindak lakunya duniawi; pragmatis dan mencari untung sendiri. Begitu pula apabila orientasi hidupnya ukhrawi, maka sikap dan tindak lakunya orientasi akhirat tanpa melupakan dunia sebagai perantara. Karena kekacauan orintasi hidup, umat Islam terjerumus kedalam faksi-faksi..

1 komentar: